JEJAK SANG GURU PROFIL LAURENSIUS LEBA, S. Ag
Laurensius Leba, begitulah nama pemberian orang tua kepadaku. Sungguh rasanya aku hampir tak percaya. Semua yang Tuhan berikan kepadaku adalah anugerah yang tak terhingga. Walau kami dari keluarga sederhana namun didikan serta bimbingan orang tuaku yang mengantarkan aku hingga seperti sekarang ini. Memang tak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Banyak rintangan dan cobaan yang kuhadapi dalam menempuh kehidupan ini. Namun, aku tak pernah putus asa. Tekadku yang kuat dan mantap pasti akan membawaku ke gerbang kesuksesan.
Kegigihanku dalam menjalankan setiap amanah yang Tuhan titipkan untuk menjadi pewarta di dunia ini menjadi titik awal hidupku. Berawal dari kakekku seorang imam katolik dari konggregasi Serikat Sabda Allah ( SVD ) yang saleh, saya dibimbing untuk tetap bekerja keras dan pantang putus asa. Selesai dari PGAK St. Petrus Ende Flores tahun 1989 saya langsung kerja di Paroki Hati Yesus Hati Maria Boanio. Saat itu yang menjadi Pastor Paroki adalah P. Josef Wiese, SVD seorang misionaris asal Jerman yang sudah lama mengabdi dibeberapa paroki dalam wilayah otoritas gereja lokal Keuskupan Agung Ende. Oleh saran Pater Yoseph dan dukungan yang luar biasa dari beliau, saya disuruh untuk kuliah di STIPAR Ende dan tamat tahun 1999 dengan memperoleh gelar sarjana agama katolik ( S. Ag ). Selesai dari kuliah saya bermaksud membalas jasa beliau dan bekerja dengan dia. Namun beliau sarankan agar saya harus melamar kerja sebagai guru di sekolah. Kebetulan diakhir tahun 2000 itu ada paman kami dari Kalimantan Barat yang sudah lama menjadi guru sudsidi pemerintah pusat ke bumi Borneo Barat.Saya disuruh ikut paman dan menjadi guru serta pewarta di Kalimantan Barat. Saya mengawali pekerjaanku sebagai tenaga honorer di SMK Negeri 1 Putussibau Kalimantan Barat awal januari 2001 dan di SMP dan SMA Karya Budi Putussibau semester pertama tahun pelajaran 2001-2002 awal juli 2001 dengan penuh suka dan duka yang kualami. Biarpun masih berstatus tenaga honorer, tetapi kinerja saya diterima dan diakui oleh kepala sekolah dan guru-guru di sekolah yang saya ngajar itu. Karena itu saya pernah ditawari untuk menjadi guru tetap di sekolah swasta katolik SMP dan SMA Karya Budi Putussibau, tetapi saya memberikan masukan kepada pihak yayasan untuk memberi kesempatan kepada saya ikut test CPNS dipenghujung usiaku yang hampir ke-35 tahun saat itu.
Puji Tuhan diakhir tahun 2003 tepatnya di bulan oktober saya mengikuti test CPNS di Kabupaten Bengkayang dan dinyatakan lulus. SK CPNS keluar 1 Desember 2003 dan Surat Perintah Tugas 1 April 2004 di SMP Negeri 1 Lumar. Saya dan istri yang baru saja menikah saat itu harus pindah ke Bengkayang dan menetap sampai saat ini.
Keyakinan itu yang memompa semangatku untuk terus mengabdi. Tak ada sesuatu yang sia-sia di dunia ini. Semua sudah diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta. Terkadang rasa lelah menghinggapiku. Namun, kutepis dengan sesuatu yang menyejukan hati. Ya..keluarga kecilku adalah penghilang semua kepenatanku. Semua akan hilang jika aku memandang mereka. Mereka juga amanah yang Tuhan titipkan kepadaku. Ketika aku lelah dan timbul rasa malas untuk berangkat kerja, yang kupikirkan adalah semua amanah yang dititipkan kepadaku.“ Bagaimana aku harus bertanggung jawab menjalankan semua amanah itu?”
Di SMP Negeri 1 Lumar saya sudah mengabdi 20 tahun hingga saat ini. Sejak tahun 2005 siswa yang saya bimbing 3 tahun berturut-turut mendapat juara umum dalam kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional yang diselenggarakan oleh pihak Paroki St. Pius X Bengkayang. Banyak pujian dan apresiasi dari Pastor Paroki dan juga umat paroki St. Pius X Bengkayang. Kami dari stasi atau kampung bisa bersaing dan mengalahkan sekolah-sekolah di pusat ibukota Kabupaten Bengkayang. Tahun berikutnya kami juga ikut kegiatan ekumene bersama jemaat protestan dengan menyelenggarakan perlombaan. Kami juga mendapat penghargaan berupa tropi yang sampai sekarang dipajangkan di area kantor sekolah. Selain itu kami juga mengadakan acara idul adha bersama guru dan siswa yang beragama Islam yang waktunya pelaksanaannya dibuat secara berkala.
Selama saya berkarya di SMP Negeri 1 Lumar ini, sudah ada beberapa kepala sekolah yang ditugaskan disini mulai dari Bapak Edi Auwalin, S. Pd perintis sekolah tersebut sejak tahun 2002-2012. Beliau dipindahtugaskan sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 2 Bengkayang di Sebalo. Sebagai gantinya di SMP Negeri 1 Lumar ditugaskan lagi kepala sekolah yang baru yakni Bapak Mali, S. Pd sejak tahun 2012-2015. Beliau ditugaskan ditempat yang baru yaitu sebagai pengawas SMP Kab. Bengkayang. SMP Negeri 1 Lumar mendapat penugasan kepala sekolah yang baru yakni Bapak Hadi Bronto Sudjoko, S. Pd dari tahun 2015-2022. Sekolah ini dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan baik mutu pembelajaran maupun sarana fisik sekolah. Di masa kepemimpinan bapak Hadi Bronto Sudjoko, S. Pd sekolah kami semakin tertata dengan baik dan tetap menjaga mutu sekolah yang semakin baik. Bahkan di masa kepemimpinan beliau SMP Negeri 1 Lumar mendapat predikat A dalam akreditasi sekolah tahun 2017 yang lalu. Pada pertengahan tahun 2022 Bapak Hadi Bronto Sudjoko, S. Pd dimutasi sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 3 Bengkayang. Sebagai gantinya maka pihak dinas pendidikan Kabupaten Bengkayang menugaskan Bapak Fransiskus Karsudianto, M. Pd menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 1 Lumar sampai sekarang ini. Beliau masih muda dan enerjik serta pandai menggunakan IT sehingga dapat mempromosikan sekolah dan program kerjanya melalui media sosial SMP Negeri Lumar seperi YouTube sekolah, Web Side sekolah dan juga Facebook sekolah.Tahun 2024 SMP Negeri 1 Lumar mendapat 4 tropi penghargaan dari dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Bengkayang dalam ajang gembira bergerak award yakni juara 1 praktik baik kepala sekolah juara 2 website sekolah juara 2 komunitas belajar antar sekolah dan juara 2 profil sekolah. Ini semua merupakan kerja keras kepala sekolah untuk memajukan sekolah kami.
Semoga sekolah kami tetap jaya seiring dengan perkembangan jaman dan canggihnya teknologi informasi yang dapat diadopsi sebagai sarana pembelajaran diera digital ini. Harapan kami kiranya pihak terkait terus memperhatikan sekolah kami ini, agar tetap eksis untuk mencerdaskan anak bangsa berdasarkan amanah UUD 1945. Apalagi SMP Negeri 1 Lumar berada di jalur sutra Bengkayang ke Jagoi Babang yang berbatasan darat dengan negeri Serawak Malaysia Timur. Selain itu peran serta komite sekolah sangat diharapkan sehingga ada sinergitas antara sekolah dan masyarakat.
Comments
Post a Comment